Apa Itu Cosmos Sdk
Bagaimana Cara Kerja Cosmos?
Jaringan Cosmos terdiri dari tiga layer utama:
Pengembang dapat dengan mudah membangun aplikasi di jaringan Cosmos dengan menggabungkan ketiga lapisan ini. Namun, hal ini hanya dapat dicapai dengan alat outsourcing seperti mesin Tendermint Byzantine Fault Tolerance (BFT). BFT adalah mekanisme governance proof-of-stake yang berfungsi sebagai tulang punggung jaringan Cosmos, serta menjaga jaringan terdistribusi agar tetap bekerja sinkron dengan Cosmos Hub.
Jaringan mencapai konsensus antara semua blockchain di jaringan Cosmos yang terhubung melalui protokol IBC dengan menggunakan algoritma Tendermint BFT. Ini memungkinkan blockchain yang terpisah untuk berkomunikasi dengan Ignite CLI menggunakan Interface Blockchain Aplikasi (ABCI), sehingga memungkinkan pengembang untuk membangun dApp dalam berbagai bahasa pemrograman berbeda tanpa harus membuatnya dari awal. ABCI berfungsi sebagai jembatan antara Ignite CLI dan kit pengembangan software Cosmos (SDK), yang memungkinkan pengembang membangun proyek pada jaringan Cosmos. Sistem-sistem ini saling beroperasi dan terhubung ke Cosmos Hub, komponen utama dari jaringan Cosmos.
Cosmos yang merupakan jaringan PoS menggunakan peg zone untuk terhubung dengan jaringan PoW seperti Ethereum. Zona peg adalah sistem seperti jembatan yang menyediakan solusi untuk jaringan PoW yang tidak memiliki finalitas yang cepat. Smart contract Ethereum memudahkan pembuatan ambang batas finalitas dan berkomunikasi dengan kontrak dalam peg zone, yang terhubung ke Tendermint Core menggunakan ABCI. Namun, menghubungkan Bitcoin dengan Cosmos faktanya lebih rumit daripada menghubungkannya ke Ethereum karena Bitcoin tidak memiliki smart contract.
Berbeda dengan Ethereum, SDK Cosmos menyediakan alat yang lebih sederhana untuk pengembang tanpa masalah kedaulatan (sovereignty). Pengembang yang membuat DApp di Ethereum harus mengikuti aturan dan regulasi tertentu yang ditetapkan oleh jaringan Ethereum, yang tidak berlaku untuk Cosmos.
Sumber: Zach Segal di Twitter
Cosmos memiliki keunikan dibandingkan dengan ekosistem blockchain lainnya berkat alat sumber terbuka yang dimilikinya, seperti Tendermint BFT, Cosmos SDK, dan IBC. Alat-alat ini telah menunjukkan kemampuannya dalam mengatasi masalah skalabilitas, kegunaan, dan kedaulatan seperti yang diuraikan dalam Whitepaper Cosmos.
Tendermint, sebagai solusi di Cosmos, menyediakan mesin generik siap pakai yang menggabungkan jaringan dan konsensus. Hal ini memungkinkan pengembang untuk fokus pada pengembangan aplikasi, dan state machine dapat dibangun di atas Tendermint dengan bahasa pemrograman apa pun.
Cosmos SDK adalah kerangka kerja yang menyederhanakan pengembangan aplikasi blockchain dengan modularitas dan keamanan berbasis kemampuan.
Inter-blockchain Protocol (IBC) menghubungkan blockchain yang berbeda untuk transfer data atau token.
Untuk lebih mengoptimalkan sistem, Cosmos telah menciptakan model hub dan spoke yang unik yang memungkinkan blockchain terhubung berdasarkan dua jenis: hub dan zona.
Hub adalah blockchain yang berfungsi sebagai titik koneksi untuk blockchain heterogen yang disebut zona. Ini menghasilkan arsitektur di mana zona memiliki koneksi spesifik ke hub daripada koneksi ganda ke zona lain. Selain itu, blockchain seperti Bitcoin atau Ethereum dapat terhubung ke hub melalui peg zone. Cosmos Hub, hub pertama yang diluncurkan di ekosistem Cosmos, adalah blockchain proof-of-stake dengan token asli Atom.
Pada konferensi Cosmosverse di Kolombia pada September 2022, Cosmos memperkenalkan whitepaper Cosmos 2.0 yang merinci rencana tiga tahun untuk perubahan signifikan pada ekosistem Cosmos. Rencana tersebut bertujuan untuk meningkatkan utilitas Cosmos Hub, meningkatkan tokenomik, dan mengatasi kekurangan dalam sistem saat ini.
Whitepaper tersebut menjelaskan empat inovasi kunci:
Inovasi-inovasi ini akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi interchain yang tangguh, dengan Cosmos Hub memainkan peran penting dalam mengamankan dan memaksimalkan aplikasi penting di ekosistem sembari berfungsi sebagai titik masuk dan pusat komunikasi.
Meskipun peluncuran whitepaper Cosmos 2.0 awalnya menyebabkan lonjakan harga ATOM, tetapi proposal tersebut akhirnya ditolak karena skala yang terlalu besar. Beberapa anggota komunitas lebih memilih pendekatan bertahap untuk mengimplementasikan fitur pengembangan yang terdaftar, dimulai dengan Interchain Security pada Q1 2023.
Interchain Security diharapkan akan meningkatkan nilai ATOM sebagai blockchain modular, memungkinkan blockchain baru untuk meminjam keamanan dari Cosmos Hub dan membayar validator Cosmos Hub.
Meskipun proposal tersebut ditolak, tim Cosmos masih terus bekerja untuk mengimplementasikan upgrade yang telah dijelaskan dalam whitepaper. Peningkatan tokenomik lainnya akan diusulkan secara terpisah kepada komunitas Cosmos.
Singkatnya, Cosmos adalah solusi populer untuk menciptakan blockchain interoperable dengan alat yang mutakhir seperti Tendermint (BFT) dan Cosmos SDK. Meskipun lebih fokus pada side chain untuk blockchain dengan lalu lintas tinggi, Cosmos berencana untuk mulai memperluas jangkauannya terhadap tren saat ini seperti NFT dan kolateralisasi DeFi. Ekosistem ini memecahkan masalah skalabilitas dan kedaulatan sembari menghubungkan blockchain yang berbeda. Dengan kenaikan harga ATOM baru-baru ini, jelas bahwa pasar melihat potensi dalam jaringan Cosmos, dan akan jadi hal menarik untuk melihat bagaimana teknologi ini terus berkembang dan memengaruhi industri blockchain di masa depan.
Cosmos Network adalah kumpulan ekosistem blockchain yang saling terhubung melalui Cosmos Hub. Misi utamanya adalah untuk bertindak sebagai ‘Internet of Blockchains’, mendorong komunikasi yang lancar dan aman, berbagi data, dan eksekusi transaksi antara blockchain independen yang berbeda — semuanya difasilitasi oleh Cosmos Hub dan diamankan oleh lebih dari 180 validator. Token native mereka adalah ATOM.
Token ATOM digunakan untuk membayar biaya transaksi di Cosmos Network, dan staking ATOM akan berkontribusi pada keamanan jaringan. Pemegang ATOM juga dapat memberikan suara pada proposal yang diajukan oleh Cosmos Hub.
Lebih dari 249 aplikasi dan layanan interchain ada di dalam ekosistem Cosmos.
Cara mengirim undangan untuk bergabung
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengirim undangan kepada teman untuk bergabung. Simak selengkapnya:
Discord adalah aplikasi obrolan dan banyak digunakan oleh para gamers untuk mempermudah komunikasi saat bertanding. Selamat mencoba.
Cara merekam percakapan suara Discord
Berikut ini cara merekam percakapan suara Discord yang bisa Anda lakukan, di antaranya:
Voice Chat yang tidak mengganggu performa permainan
Biasanya, aktivitas permainan online akan terganggu saat aplikasi komunikasi menginterupsi. Akan tetapi, Discord memiliki sistem tersendiri.
Fitur ini memungkinkan pengguna untuk melakukan voice chat tanpa mengganggu sistem yang berjalan di CPU, sehingga frame rate ketika bermain gim tetap stabil.
Cosmos SDK dan Kasus Penggunaan dalam Industri Mata Uang Kripto
Cosmos SDK digunakan untuk membangun aplikasi blockchain. Meluncurkan aplikasi di Cosmos dapat dilakukan dalam tiga langkah:
Beberapa blockchain yang menggunakan Cosmos SDK
Lalu, bagaimana Cosmos memungkinkan terjadinya komunikasi antarjaringan blockchain? Bagaimana setiap zona bisa berkomunikasi satu sama lain? Jawabannya adalah protokol Cosmos IBC atau Inter-Blockchain Communication. Cosmos meluncurkan protokol IBC pada Maret 2021. Sederhananya, IBC adalah sebuah protokol yang memungkinkan blockchain untuk berbicara satu sama lain. Apabila Cosmos berperan seperti sebuah bandara, protokol IBC merupakan pesawat yang memungkinkan terjadinya perpindahan tersebut.
Namun, pengembang aplikasi harus memenuhi beberapa persyaratan teknis agar bisa memanfaatkan protokol IBC. Blockchain yang tidak bisa memenuhi persyaratan IBC seperti Bitcoin atau Ethereum dapat memanfaatkan teknologi Gravity Bridge. Jembatan penghubung blockchain ini dapat memfasilitasi perpindahan aset kripto dari jaringan luar (seperti Ethereum) ke dalam ekosistem Cosmos dan sebaliknya. Pada 19 Januari 2022, Gravity Bridge Cosmos-Ethereum berhasil diluncurkan.
Saat ini, fungsionalitas protokol IBC masih sangat terbatas dan pengembang blockchain dalam jaringan Cosmos belum memiliki insentif besar untuk menggunakan IBC. Namun, banyak pembaruan Cosmos akan menambahkan fungsi terhadap protokol IBC seperti interchain security, interchain accounts, dan integrasi NFT. Beberapa pembaruan ini berpotensi menjadi katalis dan dorongan agar pengembang pada jaringan Cosmos memanfaatkan protokol IBC. Penerapan IBC yang lebih meluas dapat meningkatkan interoperabilitas jaringan Cosmos dan penggunaaan token ATOM.
Menggunakan aplikasi pada ekosistem Cosmos
Ekosistem Cosmos mencangkup jaringan luas yang berisi berbagai jenis layanan aset kripto mulai dari blockchain seperti Terra, pertukaran tersentralisasi seperti Crypto.com, sampai aplikasi finansial terdesentralisasi Anchor Protocol. Saat ini, jika kamu ingin menggunakan Anchor Protocol menggunakan ATOM, kamu masih harus menukarkan token ATOM menjadi UST secara manual. Namun, hal ini akan berubah dengan fitur interchain account yang memungkinkan kamu memiliki satu dompet kripto yang dapat digunakan dalam beberapa blockchain berbeda dalam ekosistem Cosmos.
Fitur dan Utilitas Token ATOM
Apa yang bisa kamu lakukan dengan ATOM?
Layaknya jaringan blockchain dengan algoritma PoS, Cosmos memungkinkan kamu untuk melakukan staking menggunakan ATOM. Menurut stakingrewards, rata-rata bunga yang kamu dapat dari staking Atom adalah sekitar 11-14%. Apabila melakukannya melalui Cosmos Hub, kamu akan mendapatkan 9,7%. Staking merupakan salah satu cara mendapatkan pendapatan pasif dari aset kripto yang kamu miliki. Kamu perlu berhati-hati dalam menitipkan uangmu saat staking karena kamu dapat kehilangan asetmu apabila validator yang kamu pilih tidak dapat dipercaya.
Definisi Cosmos (ATOM)
Cosmos (ATOM) adalah jaringan terdesentralisasi berisi sekumpulan blockchain yang bekerja secara independen dalam satu ekosistem. Hal ini membuat Cosmos dijuluki sebagai internet of blockchains atau jaringan internet untuk blockchain. Seperti namanya, bayangkan Cosmos sebagai sebuah galaksi besar yang berisi ratusan blockchain sebagai planetnya.
Cosmos bisa melakukan ini dengan mengeluarkan sebuah software development kit (SDK) untuk pengembang yang ingin membuat blockchain di dalam jaringan Cosmos. SDK memudahkan banyak pengembang karena mereka tidak harus membuat blockchain sendiri dari tahap awal sehingga bisa berfokus pada hal seperti pembuatan aplikasi terdesentralisasai (DApps).
Aset kripto bawaan jaringan Cosmos adalah ATOM, yang berguna sebagai staking dan token governance. Menurut Coinmarketcap, Cosmos merupakan aset kripto terbesar ke-19 di dunia dengan kapitalisasi pasar sebesar $9,3 milyar dolar. ATOM sendiri memiliki suplai maksimal sebanyak 286,370,297 dengan harga $32,5 dolar per 1 ATOM (24 Januari 2022).
Kelahiran jaringan Cosmos dimulai dari Tendermint, sebuah algoritma konsensus proof-of-stake (PoS) yang dibuat oleh Jae Kwon, Zarko Milosevic, dan Ethan Buchman pada tahun 2014. Pembentukan jaringan Cosmos dikoordinasi oleh dua organisasi non-profit yaitu Tendermint, inc dan The Interchain Foundation (ICF). Cosmos melakukan ICO pada tahun 2017 dan berhasil mengumpulkan dana sebesar $17 juta dolar. Lalu, jaringan utama Cosmos berhasil diluncurkan pada Maret 2019 dan Jae Kwon mundur sebagai CEO pada Februari 2020.
Pengembangan sisi teknis jaringan Cosmos dipimipin oleh Tendermint, inc yang diketuai oleh Peng Zhong. Saat ini, jaringan Cosmos memiliki 262 aplikasi yang terdiri dari berbagai aplikasi terdesentralisasi, blockchain, dan juga layanan lainnya.
Baca juga: Whitepaper Cosmos
Pada dasarnya, Cosmos merupakan sebuah jaringan terdesentralisasi yang menjalankan berbagai jaringan blockchain independen yang bekerja secara paralel atau bersamaan. Jaringan Cosmos dan semua blockchain di dalamnya menggunakan algoritma konsensus PoS yaitu Tendermint. Tendermint adalah algoritma konsensus yang memanfaatkan teknologi BFT yang memungkinkan terjadinya konfirmasi transaksi meskipun beberapa validatornya bertindak jahat atau aneh.
Baca juga: Apa itu algoritma konsensus proof-of-stake (PoS) dan bagaimana cara kerjanya?
💡 Apa istilah Layer dalam aset kripto?
Cosmos sering disebut sebagai blockchain layer 0 karena ia menjadi sebuah platform bagi pengoperasian blockchain lainnya. Melalui jaringan Cosmos, semua blockchain di dalamnya dapat berkomunikasi satu sama lain dan mempermudah perpindahan aset kripto serta transaksi antar jaringan. Cosmos ingin menjadi solusi terhadap permasalahan interoperabilitas blockchain.
Cosmos menggunakan konsep hubs (pusat) dan zones (zona) untuk membedakan antara jaringan pusat Cosmos dan blockchain-blockchain dalamnya. Hubs dan zones bisa dianalogikan seperti bandara atau pun stasiun kereta. Cosmos berperan sebagai pusat yang menghubungkan zona-zona kecil di dalamnya dengan cara yang terdesentralisasi. Layaknya sebuah bandara, Cosmos merupakan bandara pusat yang menangani transit dari satu negara ke negara yang lain.
Dalam blog yang dibuat oleh ICF, Cosmos menyebut dirinya sendiri sebagai sebuah virtual port city atau kota pelabuhan virtual. Interaksi antara hubs dan zones ini dapat terjadi karena semua pengembang aplikasi dan blockchain dalam ekosistem Cosmos menggunakan seperangkat alat pemrograman yang sama yaitu Cosmos SDK dan algoritme konsensus Tendermint.
💡 Apa itu Cosmos SDK?